All posts by admin

Archives Author

Southern Wave

Podcasts 28 Apr 17 0

Southern Wave Workshop at Dutch Art Institute organised by Casco. Facilitated by Ferdiansyah Thajib.

Public Lecture Asian Studying Asia, 2002

Podcasts 17 Apr 17 0

Rekaman audio untuk kuliah umum “Asian Studying Asia” yang diselenggarakan pada 14-15 Mei 2002. Pembicara dalam kuliah umum ini adalah Melanie Budianta, Kuan-Hsing Chen, Nuraini Juliastuti dan Antariksa. Moderator diskusi ini adalah Amalinda Savirani.

Unduh: bagian 1, bagian 2, bagian 3, bagian 4.

 

Interview with Kommen Bleiben and Bermuda Garten

Podcasts 17 Apr 17 0

Conversation between Syafiatudina (KUNCI, Yogyakarta), Flo (Kommen und Bleiben) and Jolanda Todt (Bermuda Garten), on the usage of shared space, knowledge exchange, and why we need to rework our notion of citizenship. This interview was conducted in the site of Bermuda Garten which located next to Kunsthochschule Berlin Weißensee, on 25th April 2016.

Photo of Bermuda Garten is taken from here. Download the audio file via this link.

Kuliah Umum Gayatri Spivak di Yogyakarta, 2006

Podcasts 17 Apr 17 0

Pada tanggal 4 dan 5 Maret 2006, Gayatri Spivak datang ke Indonesia atas undangan KUNCI Cultural Studies Center, Yayasan Seni Cemeti, Kedai Kebun Forum, dan Universitas Sanata Dharma. Rekaman ini berasal dari kuliah umum yang diselenggarakan di Universitas Sanata Dharma. Unduh rekaman audio melalui tautan ini.

Susana Nisa reads America is in the Heart and A Dog Died in Bala Murghab

Podcasts 16 Apr 17 0

Susana Nisa reads America is in the Heart, chapter 23, from Carlos Bulosan and Linda Christanty’s short story entitled A Dog Died in Bala Murghab. These texts are from Afterwork Readings book (http://kunci.or.id/collections/pdf/afterwork-readings/). Susana Nisa is a pen name for Susanawati, an Indonesian migrant worker from Malang, East Java who has been working in Hong Kong since 2005. Some of her essay, opinion and feature writings were published in Hong Kong based Indonesian media.

Klub Numpang Baca di Pos Ronda Mantrijeron

News 16 Apr 17 0

Agenda Live Streaming selanjutnya: Kamis, 20 April 2017, 15.00 – 17.00 WIB

Kali ini, Klub Numpang Baca akan mendiskusikan dua teks. Teks pertama adalah satu bab dari buku Rudolf Mrazek, Engineer of Happy Land, Perkembangan Teknologi dan Nasionalisme di sebuah Koloni, yang berjudul Mari Menjadi Mekanik Radio, hal. 221-259, terbitan Penerbit Obor, Jakarta, tahun 2006. Teks kedua berjudul Reflections on Radio oleh Walter Benjamin yang diambil dari buku Radio Benjamin (ed. Lecia Rosenthal, terj. Jonathan Lutes, et.al), London: Verso, 2014, hal. 363-364.

Klub Numpang Baca menyusun rute-rute spekulatif yang mempertemukan riuh rendah makna dalam teori dan wacana dengan hingar bingar suasana di ruang privat dan publik sebuah kota. Perjalanan akan kita tempuh dengan menumpang pada bahu raksasa pengetahuan-pengetahuan yang terdahulu, dengan bimbingan kenyamanan atau ketidaknyamanan yang dapat ditawarkan oleh suatu tempat.

Weekly and Monthly Live Streaming Programs in Radio KUNCI

News 10 Apr 17 0

Radio KUNCI will announce its weekly and monthly live streaming programs via Facebook page, Twitter and Instagram. For questions or other inquiries, we can be reached via e-mail, [email protected].

Radio KUNCI akan mengumumkan program siaran langsung mingguan dan bulanannya melalui halaman Facebook, Twitter, dan Instagram. Untuk pertanyaan atau permintaan lainnya, kami bisa dijangkau melalui e-mail, [email protected].

Things We Don’t Understand in School: A Conversation with Ruth Noack

Events 11 Aug 16 0

Saturday, 13th August 2016, 3 pm
at KUNCI Cultural Studies Center
Ngadinegaran MJ3/100, Mantrijeron
Yogyakarta

(Geser untuk teks dalam Bahasa Indonesia)
KUNCI invites you to discuss with Ruth Noack about the critical notion of study through resisting the fixed forms of school. Can we imagine different ways of organizing education outside of the dominant model? How to reimagine what we already know about school?

Noack is interested in learning about informal and formalised local practices of teaching art and hopes that people will contribute to the discussion with their ideas. In turn, she would like to talk to you about her vision of making a Museum in a School. This vision has developed out of her experience with both teaching and curating since the 1990s, with its drawbacks and its pleasures. But at the basis of her practice is the conviction that art has the capacity to make a kind of sense that we need in our lives. This is an attempt to rethink the relationship of the spheres of education and art with each other.

This event will be broadcasted online via Radio KUNCI, http://radio.kunci.or.id/

Ruth Noack trained as a visual artist and art historian, she has worked as author, art critic, university lecturer and exhibition maker since the 1990s. Noack was curator of documenta 12 (2007). Head of the Curating Contemporary Art Program, Royal College of Art, London (2012-13), she acted as Research Leader for the EU-project MeLa – European Museums in an age of migrations. Noack was Šaloun professor at the Academy of Fine Arts, Prague (2013-14) and lead the Gwangju Biennale International Curator Course in 2014. Since 2015, she is responsible for one of the DAI Roaming Academy trajectories.

(Versi Bahasa Indonesia)

Hal-hal yang Tidak Kita Pahami di Sekolah: Percakapan dengan Ruth Noack

Sabtu, 13 Agustus 2016, 15.00 WIB
di KUNCI Cultural Studies Center
Ngadinegaran MJ3/100, Mantrijeron
Yogyakarta

KUNCI mengundang anda untuk terlibat dalam diskusi dengan Ruth Noack tentang “belajar” sebagai suatu gagasan kritis yang menentang pengertian sekolah sebagai institusi yang ajeg. Dapatkan kita membayangkan cara lain untuk mengorganisir bentuk pendidikan di luar model yang dominan? Bagaimana cara menciptakan imajinasi baru dari hal-hal yang sudah kita ketahui tentang sekolah?

Noack tertarik mempelajari praktik-praktik lokal dalam pengajaran seni secara formal dan informal dengan harapan dapat mendengar kontribusi ide dan gagasan dari peserta diskusi ini. Sebagai balasan, Ruth akan menceritakan rencananya untuk membangun Museum in a School, suatu rencana yang dikembangkan berdasarkan pengalamannya, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan, sebagai guru dan kurator sejak 1990-an. Dasar dari praktik yang selama ini ditekuninya ialah keyakinan bahwa seni memiliki kapasitas untuk membentuk suatu sensibilitas yang kita butuhkan dalam hidup. Ini merupakan suatu upaya untuk memikirkan kembali hubungan lingkup pendidikan dan seni dengan yang lainnya.

Acara ini akan disiarkan online melalui Radio KUNCI, http://radio.kunci.or.id/

Ruth Noack dididik sebagai seniman dan sejarawan seni, ia telah bekerja sebagai penulis, kritikus seni, dosen dan kuratoe sejak 1990-an. Noack adalah kurator documenta 12 (2007). Selain pernah bekerja sebagai kepala program Curating Contemporary Art di Royal College of Art, London (2012-2013), ia juga bertindak sebagai kepala peneliti proyek Uni Eropa, MeLa– European Museums in an age of migrations. Noack pernah menjabat sebagai profesor di Academy of Fine Arts, Praha (2013-2014) dan memimpin kursus kurator Gwangju Biennale International pada tahun 2014. Sejak 2015, ia bertanggungjawab dalam salah satu trajektori DAI Roaming Academy.

Transactions within Threshold

Events 24 May 16 0

A Conversation with Elaine W. Ho and Fotini Lazaridou-Hatzigoga

In order to exist, transaction needs a firm ground, fixed currency and transparent supply-demand relations, amongst other thing. Therefore, a market is often perceived as the ideal setting for transactions. It has a clear distinction between goods, or between service provider and consumer. Money is the currency which facilitate exchange of goods or services. Yet what can happen when transaction takes place not in a market and involves another mode of currency? How, if transaction takes place in a space where personal and communal interests are colliding? In this conversation session for Radio KUNCI, Syafiatudina (KUNCI Cultural Studies Center, Yogyakarta) will discuss with Elaine W. Ho and Fotini Lazaridou-Hatzigoga (HomeShop, Beijing) on various forms of transaction which take place in an art space where artistic practices and the striving for creative autonomy intersect with the practices of community caring, especially within neighborhood-based interactions.

HomeShop (2008-2013, Beijing) was a self-initiated project space located in a storefront space in the old city centre hutong alleyways of Beijing. Using the space and its window front as a permeable frame to examine ways of relaying between public and private, HomeShop engaged in various interwoven series of small-scale activities, including interventions, workshops, discussion groups, hosted services for the public and an on-going research of the ‘city-in-village’ dynamics of contemporary Beijing. These forms of creative articulation and documentary gestures were invested as processes by which HomeShop served as an open platform to question existing models of economic and artistic production. Here, daily life, work and the community served as explorations of micropolitical possibility, and of working together. www.homeshop.org.cn